Archive for February, 2011

Belajar Efektif

Belajar secara efektif berarti dilakukan setiap saat dan kapan saja. Suasana belajar yang baik haruslah dalam keadaan fun, gembira, bahagia dan senang. Suasana ini penting karena saraf otak yang rileks akan dapat merespon pelajaran dengan baik. Begitu juga dengan kondisi tubuh yang sehat, jiwa yang bersuka-cita, kebutuhan oksigen tubuh maupun suplai makanan bergizi terpenuhi. Agar kesiapan belajar menjadi milik kita, perhatikan beberapa hal berikut:
a. Biasakan berangkat tepat waktu.
Keterlambatan tidak mendukung untuk belajar karena: suasana hati tidak tenang, harus mengisi daftar buku terlambat dan mengisi buku point pelanggaran sekolah ataupun menerima hukuman yang lain. Akibatnya sakit kepala, jengkel, mangkel, dan seterusnya. Setelah diperbolehkan masuk kelas terpaksa harus mendengarkan nasihat-nasihat dari guru yang mengajar, ataupun celoteh dari teman-teman sekelas. Konsentrasi belajarpun terganggu. Anda juga rugi karena tertinggal pelajaran.
b. Tidak membolos.
Membolos merupakan sikap yang tidak terpuji, tidak etik, dan tidak bertata krama. Selain bentuk pelanggaran, siswa yang suka membolos akan backlist. Ada dua kategori membolos, yaitu meninggalkan jam pelajaran dan meninggalkan sekolah. Membolos akan menghancurkan prestasi belajar Anda sendiri!
c. Jadilah siswa yang simpatik.
Siswa yang demikian akan disukai oleh guru dan teman karena tidak pernah melanggar tata tertib sekolah. Siswa ini akan menaruh hormat pada guru, mendengarkan nasehat guru ataupun dari siapa saja, tidak ngerumpi sendiri saat pelajaran, tidak melamun saat diberi tugas, dst. Setiap bertemu guru/teman ia selalu menyapa atau mengucapkan salam lebih dulu. Hormatlah kepada guru di sekolah karena mereka mendidik Anda setiap hari hingga Anda merasa dekat dan sayang padanya. Kedekatan dengan guru akan mendukung Anda untuk mengikuti dan menerima semua materi pelajarannya dengan mudah. Sayangilah juga teman-teman di sekolah. Mereka adalah saudara Anda sendiri. Bantulah mereka jika mereka sedang tertimpa masalah atau kesulitan. Hindari perselisihan atau percekcokan dengan teman. Hindari masalah dengan guru dan teman agar dapat berkonsentrasi dalam belajar. Hindari juga sikap maupun gaya berbicara yang meremehkan, menghina apalagi menyakiti hati teman. Bayangkan bagaimana perasaan Anda kalau kebetulan yang diremehkan, dihina, disakiti dan dipermalukan adalah Anda. Jadikan kehadiran Anda dimanapun tidak merugikan siapapun, tetapi justru sebaliknya kehadiran Anda selalu memberi nilai positif kepada siapapun. Menjadi siswa yang simpatik merupakan asset untuk mencapai prestasi belajar.
d. Proaktif dalam belajar.
Dalam kurikulum KTSP siswa dituntut untuk aktif dalam KBM. Maka konsentrasikan pikiran Anda dan maksimalan energi pikiran Anda dalam belajar.
e. Manfaatkan waktu sebaik mungkin.
Bila ada jam pelajaran yang kosong, gunakan untuk membaca buku di perpustakaan. Ingatlah selalu waktu hanya berjalan sekali dan tidak ada waktu yang berulang. Jika di perpustakaan Anda merasa bosan belajar dengan buku pelajaran, maka pergunakan waktu itu untuk membaca buku ilmu pengetahuan umum saja.
f. Periksa kelengkapan buku Anda.
Lengkapi buku catatan, buku kumpulan soal dan jawaban yang benar dari kelas X sampai jelas XII dengan buku soal dan pembahasan UAN, buku paket, buku soal pembahasan SNMPTN, dll. Bacalah kembali saat suasana hati gembira. Gunakan waktu luang Anda dan waktu santai lainnya untuk membahas soal-soal dan jawaban yang sudah dipastikan benar. Semakin sering Anda membaca, mengingat dan memperdalam soal dan jawaban, Anda akan memiliki kemampuan dalam mengerjakan soal, sehingga saat test anda sudah mempunyai strategi untuk mengerjakan soal dengan waktu cepat, tepat dan benar.
g. Hindari kebiasaan menyontek.
Tindakan ini akan merendahkan motivasi belajar dan prestasi belajar. Biasakan sikap jujur dalam diri Anda. Kembangkan cara terbaik agar prestasi belajar tinggi: buatlah kertas catatan-catatan penting seukuran saku/dompet, jauh hari sebelum ulangan. Dengan ini, dimanapun dan kapanpun Anda dapat bebas belajar dengan santai. Membuat kertas catatan seperti ini akan melatih saraf otak Anda merespon materi pelajaran yang Anda tulis di kertas tersebut. Respon otak akan terus berulang setiap kali Anda membuka dan membacanya. Saat ulangan tiba, Anda akan dengan penuh rasa percaya diri mampu memahami dan menyelesaikan soal-soal yang diberikan. Anda telah mempersiapkan semuanya dengan baik sebelum evaluasi akhir dimulai. Dengan persiapan dan pembiasaan itu, otak Anda akan bekerja secara maksimal tanpa ada keinginan untuk menyontek.
h. Biasakan berdoa setiap akan memulai pelajaran/aktivitas.
Doa merupakan suatu bentuk kekuatan spiritual (berkonsentrasi untuk dapat berkomunikasi kepada Tuhan Yang maha esa). Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa faktor penentu keberhasilan dalam belajar dan faktor penentu keberhasilan dalam tes, salah satunya adalah doa. Dengan kekuatan doa tingkat intelegensi seseorang dapat naik!
i. Usahakan kondisi tubuh Anda dalam kondisi sehat dan segar.
Kondisi tubuh yang sehat sangat menentukan keberhasilan segala aktivitas seseorang. Walau perencanaan yang baik, kemampuan berpikirnya tinggi, dapat terjadi kegagalan karena sakit.

Tips menyusun surat lamaran

Berikut ini adalah beberapa tips sederhana yang dapat diterapkan pada saat tips menyusun surat lamaran

1. Sertakan Resume.Sertakan resume yang baik pada saat mengirimkan surat lamaran
2. Pergunakan ukuran kertas standar. Biasanya ukuran standar adalah A4 atau kuarto
3. Pergunakan kertas warna putih. Jangan gunakan kertas berwarna, karena akan mengurangi kesan profesional.
4. Pergunakan kertas dengan kualitas standar. Kertas yang biasa digunakan untuk surat menyurat di kantor sudah cukup, kecuali untuk posisi tertentu dapat memakai kualitas yang lebih baik seperti kertas Concorde bermotif maskulin.
5. Pergunakan tinta hitam.
6. Cukup satu halaman. Buatlah secara singkat dan padat. Hindari surat lamaran yang panjang dan bertele-tele.
7. Tunjukkan Rasa Percaya Diri. Tunjukkan bahwa kita punya cukup rasa percaya diri, tetap jangan sampai terlihat arogan.
8. Pergunakan kata-kata yang sopan dan wajar dan sesuai dengan kaidah bahasa. Jika ditulis dalam Bahasa Indonesia, harus sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Jika ditulis dalam bahasa Inggris, perhatikan Grammar dan ejaannya.
9. Hindari menggunakan istilah-istilah yang tidak biasa atau sulit dimengerti oleh orang lain. Asumsikan bahwa pembaca surat lamaran kita adalah orang awam, sehingga sedapat mungkin gunakan istilah-istilah yang umum dipakai saja.
10. Baca dan teliti sekali lagi. Pada saat selesai menyusun surat lamaran, bacalah dengan perlahan-lahan keseluruhan isi surat. Temukan kesalahan yang umum terjadi, seperti kesalahan penulisan, ejaan, atau istilah yang kurang tepat. Sebuah kesalahan kecil dalam surat lamaran akan berakibat turunnya kredibilitas kita di mata pihak yang membacanya, karena menunjukkan bahwa kita tidak teliti dan kurang professional.
http://forum.datalowongankerja.com/index.php/topic,42.0.html

Fase

 BAYI
Aku mulai membuka mataku, perlahan namun pasti dan tanpa disadari dunia menyambut keberadaanku. Aku tidak mengerti apa yang terjadi, tiba-tiba ku menangis dan menjerit karena indahnya alam ini ataupun sebaliknya,,,,aku tak tahu. Yang ku tahu hanya menangis, merengek, dan menjerit. Tapi dibalik itu semua, seseorang telah menyayangiku dengan kedua telapak tangannya.IBU. sungguh luar biasa,hanya dengan kedua telapaktangannya, beliau menggendong, merawat, menjaga, mengusap airmataku saat menangis hingga akhirnya aku tak tahu harus berbuat apa tuk membalas semuanya………..

 ANAK-ANAK
Pada fase ini, aku belum sepenuhnya mengetahui tujuan keberadaanku di alam ini. Tidak lain aktivitasku hanya menangis dan menangis, terlebih saat ibu pergi walau hanya sekejap. Entah batinku tak ingin berpisah dengannya walau hanya seketika waktu. Aku mulai belajar dari tingkah laku ibuku.

 REMAJA
Nah, pada fase inilah, aku mulai belajar menghargai sesama, membantu oranglain dalam kesulitannya, mencoba selalu tersenyum saat ujian dan cobaan menerpa kehidupanku serta menyayangi dan mencintai seseorang yang berbuat baik padaku. Pembelajaranku pada ibu semakin ku tekuni,,,,beliau mencoba tersenyum dalam permasalahannya. Kecilku tak mengerti kesulitan yang ibu alami saat itu, jadi selama ini aku hanya membuat ibu kesal, walau semuanya ibu sembunyikan dibalik senyumnya.
Aku sangat bersedih saat aku baru mengetahui yang sebenarnya terjadi. Akupun mencoba membalas dengan seluruh kemampuanku untuk membuat beliau tersenyum.
Andai engkau mengatakan apa yang engkau inginkan, niscaya kan ku berikan kepadamu,ibu,untuk membalas semua budimu. Tapi, dari sinilah ku menyimpulkan bahwa betapa sulitnya membalas budimu yang mungkin selama ini hanya engkau anggap sebagai sesuatu yang kecil.
Meskipun demikian, aku kan memberikannya walau tak sepenuhnya yang telah engkau berikan padaku. Aku berusaha membuatmu tersenyum walau ku tak tahu mana yang engkau mau. Itulah kemampuanku………….
Fase ini, sebisa mungkin ujian ku jadikan pengalamanku untuk meniti, mengarungi kehidupanku esok, sulitnya untuk ikhlas menerima ketentuanNya, bersabar atas ujianNya dan bersyukur terhadap pemberianNya, namun ku coba berfikir positif terhadap semua dampak ujianku dan itulah yang membuatku mampu melewati ini semua. Respon terhadap kita adalah akibat dari apa yang kita lakukan. Mencoba berbuat baik terhadap sesama, mendengar keluh kesah sesama walau ku tak mampu bagaimana cara mencari solusinya. Dari itulah, ku cari pengalaman-pengalaman yang mereka alami untuk ku jadikan pembelajaran kehidupanku kelak.
Hingga aku belajar mencari tujuan keberadaanku di dunia ini. Tapi, entah apa yang telah ku dapat dari semua yang kujalani. Aku merasa terlalu masih kecil dalam bersosialisasi dan berharap dimasa tuaku nanti ku kan mengetahui segala sesuatu yang menjadi pertanyaanku ini.

 DEWASA
Menjadi dewasa adalah sebuah pilihan hidup, seseorang dituntut untuk lebih dewasa ketika menghadapi persoalan hidupnya. Seberapa besar ia menyikapi permasalahan dalam hidupnya dengan lebih positif, semakin besar kedewasaannya. Tapi, bukan berarti aku sudah berada dalam fase ini, justru karena fase inilah aku berusaha untuk tidak menyia-nyiakan masalah yang aku hadapi. Meski seringkali aku menghindar dari masalahku dan berlari memasabodohkan semuanya. Dan, pada saat itulah aku merasa sifat chaldistku timbul. Menangis memang lebih nyaman disaat kesepian dan ujian menghampiri walau ku tahu bukan itu solusi sepenuhnya bagi permasalahanku. Teman, ya teman yang kucari untuk mendengar semua keluh kesahku. “Kapan aku dewasa?”.seringkali ku bertanya yang hanya diriku sajalah yang mengetahui jawabannya.
Huhft………..
Sulitnya menentukan pilihan dewasa untukku….

 TUA
Inilah realisasi dari segala faseku dan sekaligus menjadi motorku untuk menjadi kendali dari segala kehidupanku dahulu agar menjadi sesuatu yang real dari segala pengharapan panjangku. Faseku ini, aku tak tahu kapan dan dalam kondisi apa nanti, meski kebaikan, kebahagiaan yang selalu aku impikan. Dan ibu,,,aku tak tahu dan tak bisa menebak keberadaanmu nanti……….aku belum sepenuhnya membalas budimu………..

 pengandaian yang selalu aku katakan, pengharapan yang berkepanjangan berharap menjadi real dan berubah menjadi sesuatu  yang aku nantikan. Hanya harapan, andaian yang aku punya serta do’aku padaNya. Tak tanggung-tanggung harapan besar yang aku panjatkan padaNya, karena aku tahu Engkau lebih besar dari harapan besarku akan segalanya. Biarkanlah semua indah pada waktunya……………

By : Yeni Musfiroh

Test

Sebelumnya…coba hafalkan kalimat dibawah ini dalam 20 detik:

Kucing
Sepeda
Buaya
Anjing
Bioskop
Televisi
Kasur
AC
Mobil
Api
Ayam
Sendok
SMK
Apa kamu bisa? Sepintas sepertinya sangat sulit. Seandainya kita bisa, kemampuan mengingatnya sangat terbatas. Kita tidak mampu mengingatnya dalam jangka waktu yang panjang. Karena kita hanya menggunakan SHORT TERM MEMORY.

Disini akan di share pada kalian bagaimana cara menghafalkan kata2 tersebut dalam waktu singkat, dan akan terus bertahan (menggunakan LONG TERM MEMORY)

Lihat gambar dibawah ini:

Kemampuan otak kiri adalah berpikir secara analitik, logis, tepat, repetitif, terkumpul, mendetail, ilmiah, terikat, literal, berurutan.

Sementara otak kanan berpikir secara kreatif, imajinatif, umum, intuitif, konseptual, gambaran besar, heuristik, empatetik, figuratif, tidak menentu.

Intinya otak kanan menekankan tentang kreatifitas, imajinasi, dsb. Berbeda dengan otak kiri yang menekankan pada analisa, berfikir, matematika dsb.

Dalam belajar sering kali kita terlalu menggunakan otak kiri, padahal yang diperlukan adalah keseimbangan antara keduanya. Untuk itu daya imajinasi, kreatifitas yang ada pada otak kanan harus juga dimanfaatkan.

Baik…ini adalah tips untuk menghafalkan deretan kata2 tersebut dalam waktu singkat dan dengan daya ingat dalam jangka waktu yang lama…mari pelan-pelan kita pahami…

Sekarang coba kalian imajinasikan dan benar-benar dibayangkan (baca secara bersambung) :
Kucing naik
Sepeda, ketemu
Buaya, buaya jatuh cinta sama
Anjing, mereka ke
Bioskop, di bioskop nonton
Televisi, di TV ada iklan
Kasur, kasur letaknya dibawah
AC, ACnya di dalam
Mobil, mobilnya tahan
Api, apinya buat bakar
Ayam, ayam makannya pake
Sendok, yang ada di
SMK

Sekarang coba kalian ulangi lagi. Kemampuan mengingat kata-kata tersebut akan lebih cepat dalam tersimpan dalam LONG TERM MEMORY.

Nah, dibawah ini ada gambar salah satu test sederhana yang populer untuk untuk melihat agan lebih dominan otak kiri atau kanan.

Menurut kalian…gambar wanita berputar ini dalam pikiran kamu apakah berputar searah atau berlawanan jarum jam atau pindah pindah?

Jika kamu melihat bahwa gambar wanita berputarSEARAH jarum jam, berarti anda telah berpikir dengan OTAK KANAN.

Sebaliknya jika anda melihat bahwa gambar wanita berputar BERLAWANAN ARAH jarum jam, berarti anda telah berpikir dengan OTAK KIRI.
Jika berpindah-pindah, anda memiliki 2 faktor yaitu berpikir dengan otak kiri dan kanan bergantian.

Kemudian, ada satu lagi :

Coba anda perhatikan tulisan-tulisan di gambar yang menyatakan warna : Yellow, Orange, Blue, Black, Green, Red, dan seterusnya, kemudian sebutkanlah warnanya bukan menyebutkan tulisannya.
Otak kanan anda berusaha menyebutkan warnanya,
tetapi otak kiri anda t

“Ketika Ibu befikir saya tidak melihat…

“Ketika Ibu befikir saya tidak melihat…

Saya melihat Ibu saya menggantungkan lukisan pertama saya pada lemari es dan saya ingin cepat-cepat untuk melukis yang lain lagi.

“Ketika Ibu befikir saya tidak melihat…

Saya melihat Ibu memberi makan seekor kucing liar. Dari itu saya belajar, sungguh baik untuk menyayangi binatang.

“Ketika Ibu befikir saya tidak melihat…

Saya melihat Ibu membuatkan kue kesukaanku. Dan saya belajar bahwa hal kecil pun dapat menjadi sesuatu yang special dalam hidup.

“Ketika Ibu befikir saya tidak melihat…

Saya mendengar Ibu mengucapkan doa dan saya tahu di sana ada Allah yang selalu bisa saya ajak ngobrol dan saya belajar untuk percaya pada Allah.

“Ketika Ibu befikir saya tidak melihat…

Saya melihat Ibu membuatkan makanan dan membawanya kepada seorang teman yang sakit. Dari situ saya belajar bahwa segala yang kita punya dapat dipakai untuk menolong sesama.

“Ketika Ibu befikir saya tidak melihat…

Saya melihat Ibu memberikan waktumu dan uangmu untuk menolong orang yang tidak memiliki apapun. Dari itu saya belajar bahwa orang yang mempunyai sesuatu harus memberikan kepada orang yang tidak punya.

“Ketika Ibu befikir saya tidak melihat…

Saya melihat Ibu peduli dengan rumah kita dan kepada setiap orang di dalamnya. Dari itu saya belajar bahwa kita harus peduli pada apa yang di berikan pada kita.

“Ketika Ibu befikir saya tidak melihat…

Saya melihat bagaimana Ibu memegang tanggung jawabmu, bahkan ketika Ibu merasa tidak enak dan saya belajar bahwa saya akan menjadi orang yang bertanggungjawab ketika saya semakin dewasa.

“Ketika Ibu befikir saya tidak melihat…

Saya melihat air mata dari matamu dan saya belajar bahwa kadang kala sesuatu itu kadang menyakitkan dan tidak salah untuk menangis.

“Ketika Ibu befikir saya tidak melihat…

Saya melihat bahwa Ibu peduli dan saya ingin menjadi segala sesuatu yang saya mampu.

“Ketika Ibu befikir saya tidak melihat…

Saya belajar paling banyak dari masalah hidup bahwa saya perlu untuk mengetahui bagaimana menjadi orang yang baik dan produktif  ketika saya bertumbuh dewasa.

“Ketika Ibu befikir saya tidak melihat…

Saya mencarimu dan ingin mengatakan “Terimakasih untuk segala sesuatu yang saya lihat ketika Ibu berfikir saya tidak melihat.”

It’s Me…………

Inilah aku….!!!
Eg0is……
Lemah….
Cuek akut…..
Lamban….
Tak tentu arah…
Plin plan….
Acuh tak acuh…..
Mudah goyah……
Ketus……
Em0sional……
Ambisius……
Pemalas…..
Seburuk”y manusia adalah aku…
Manusia lemah yang hanya bermalas”an hing9a tak mengerti apa yang harus dituju demi pencapaian cita” dan memiliki harapn yang berkepnjangan,namun tak mengerti apa yang harus dilakukan demi harapan yg besarnya itu….
Semoga dengan ulasan singkat tntang isi benakku ini,aku mulai sadar dan berharap kembali agar semuanya berubah 180 derajat dengan realitas ant0nim dari sifat” burukku ini…
Aamiin Ya Rabb…
<ku akhiri kalimatku dgn tnda titik,kuakhiri hidupku pula dgn ending yg baik>aamiin

Inspirasi

Kesadaran yang belum aku temui untuk membaikkan diri dan mengikhlaskan diri serta berharap diberi keberkahan hidup oleh Nya,tak kunjung datang dan tak dapat aku cari dalam kehidupan ku yang selama ini aku rasa hanya sebagai ‘mainan’ bagiku yang hanya menjadi keluhan tanpa adanya usaha maupun realisasi kesemua itu.

=>Aku tak tahu mana yang harus ku pilih, pilihan selalu ada dihadapanku dan menjadi priyoritas bagi kehidupanku selanjutnya serta akan menjadi fatal jika tidak adanya filter dalam akal dan hatiku untuk menentukan “rangkulan dan singkiran” yang -bagaimanapun juga- harus ku pilih.

Terkadang, dengan ketidaksadaran ku akan segalanya, membuat hatiku sepi dari kesepian yang palingsepi, meski keramaian dan kedamaian ada di sekitarku…

Biarlah ini menjadi rencanaNya yang indah dan mengindahkan sesama makhlukNya untuk selalu mengingat dan menjadikanNya sebagai Penyatu dari segala aspek kehidupan sesama..

“Tangan-tanganMu lebih berhak menentukan untuk segala titah yang telah Kau isyaratkan pada kekasih-kekasihMu yang lemah ini”

INNAL HAMDA LILLAH
· Comment · LikeUnlike · Share